Jalan Hotmix Desa Soko Rusak Akibat Dilewati Truck Proyek New Kemukus

    Jalan Hotmix Desa Soko Rusak Akibat Dilewati Truck Proyek New Kemukus
    Truck besar bermuatan paku bumi proyek New Kemukus ini terlihat antri di jalan hotmix Dukuh Ringinanom RT.23 Desa Soko Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. (Foto.JIS)

    SRAGEN- Truck pengangkut paku bumi diduga menjadi penyebab rusaknya jalan hotmix di Dukuh Ringinanom RT. 23 Desa Soko Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Selasa (9/2/2021)

    Jalan hotmix yang digarap dengan menggunakan dana desa (DD) ini belum genap Setahun selesai dibangun, namun kondisinya kini telah hancur akibat tidak mampu menahan beban Truck yang begitu besar.

    Diketahui truck tersebut merupakan pengangkut paku bumi di salah satu aktivitas proyek New Kemukus.

    Warga setempat mengaku belum menerima tembusan dari pihak pelaksana proyek.

    "Belum ada tembusan apapun dari pelaksana proyek atas rusaknya jalan di kampung kami, " papar salah satu warga.

    Warga memilih membiarkan jalan yang rusak, hal itu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan nantinya.

    "Ya kami biarkan saja, kami tidak akan merubah bentuk kerusakan itu, takutnya entar malah jadi kesalahan kalau kami apa-apakan, " imbuhnya.

    Tamin Kepala Desa Soko saat dikonfirmasi awak media mengatakan hingga hari ini belum mendapatkan tembusan dari pihak pengelola proyek.

    "Belum ada mas, " singkat Tamin.

    Menanggapi hal itu, Rois Hidayat Direktur Pengawasan Kebijakan Publik DPP PBH Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus Republik Indonesia (LIDIK KRIMSUS RI) menyampaikan, seharusnya sebelum melaksanakan kegiatan atau aktivitas apapun dijalin komunikasi terlebih dahulu antara pelaksana proyek dengan pihak yang nantinya akan terkena dampak, seperti halnya untuk masalah jalan hotmix yang rusak ini, pihak pelaksana proyek seharusnya segera berkomunikasi supaya tidak terjadi salah paham. Apalagi jalan ini dibangun dari dana desa, bisa saja nantinya kerusakan jalan itu menjadi sorotan dari berbagai pihak.

    "Seharusnya pelaksana proyek menjalin komunikasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan aktivitas apapun, mengingat dampak yang akan ditimbulkan, supaya tidak menjadi salah paham. Warga juga baru merasakan jalan bagus belum genap setahun, masak ya sudah rusak lagi?, " terang Rois.

    Lebih lanjut, Rois berharap agar pelaksana proyek segera melakukan komunikasi dengan pihak Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat setempat. (Sugiyanto).

    Sugiyanto

    Sugiyanto

    Artikel Sebelumnya

    Proyek Talud Berpapan Nama Rabat Beton,...

    Artikel Berikutnya

    Bantu Evakuasi Warga, Babinsa Sine Terjun...

    Berita terkait